Wednesday 8 August 2012

Sukses, Kaya, & Cinta


part 4

TIGA ORANG KAKEK
Seorang wanita keluar dari rumahnya. Dilihatnya adalah tiga orang bkakek berjenggot putih yang duduk-duduk di halaman rumahnya.. saying, ia tidak mengenal tiga orang tersebut.
“Tampaknya, aku belum mengenal kalian, namun aku yakin kalian lapar. Aku harap kalian bersedia masuk rumah untuk makan.”
“Apakah pemilik rumahnya ada?” tanya mereka.
“Tidak ada, dia sedang pergi keluar,” jawab wanita tadi.
“Kalau begitu, kami tidak bisa masuk ke dalam,” kata mereka.
Sore harinya, saat suaminya pulang, ia memberi tahunya.
Mendengar hal tersebut, suaminya pun berkata, “Kalau begitu, suruh mereka masuk.”
Wanita tersebut keluar rumah dan menemui para kakek tadi serta meminta mereka untuk masuk.
“Kami tidak bisa masuk rumah secara bersama-sama. Kamu harus memilih salah satu diantara kami.”
“Kenapa demikian?” tanyanya.
“Karena yang ini namanya “Kaya”, sedangkan itu “Sukses”. Sedangkan aku bernama “Cinta”,” kata seorang dari mereka.
“Masuklah rumah kembali dan rundingkan dengan suamimu tentang siapa diantara kami yang boleh masuk,” kata salah seorang kakek.
Wanita tersebut pun masuk rumah dan berunding dengan suaminya.
“Wah, ini bagus sekali. Kalau begitu panggil saja “kaya” untuk masuk. Biarkan dia mengisi rumah ini dengan kekayaan!” kata sang suami.
Namun sang istri punya pendapat lain, “Kenapa kita tidak memanggil ‘sukses’ saja untuk masuk?”
Ternyata diskusi tersebut didengar oleh istri anak mereka yang ada di salah satu ruangan. Ia pun ikut memberikan saran. “Bukankah lebih baik kita memanggil ‘cinta’ saja untuk masuk rumah kita? Agar memenuhi rumah kita dengan cinta?”
“Ya, kita pakai usul menantu kita saja”, kata sang suami. Panggilah ‘cinta’ untuk menjadi tamu kita.
Wanita itu pun keluar dari rumah dan menemui para kakek. “Siapa diantara kalian yang bernama Cinta? Aku persilahkan dia masuk menjadi tamu kami.”
Sang kakek yang bernama ‘Cinta’ bangkit berdiri dan berjalan menuju rumah. Kedua temannya pun ikut bangkit dan berjalan menuju rumah.
Sang wanita terpana. “Aku hanya mengundang ‘cinta’ saja, kenapa kalian ikut masuk bersamanya?” tanya wanita pada ‘sukses’ dan ‘kaya’.
Kedua orang tua itu menjawab. “Kalau engkau memanggil ‘sukses’ atau ‘kaya’ saja, maka yang dua lagi akan tetap di luar. Namun karena engkau memanggil ‘cinta’ maka kemanapun dia pergi, kami akan mengikuti.”
Dimana terdapat rasa cinta, maka akan ditemukan ‘sukses’ dan ‘kaya’.
Oleh karena itu tanamlah rasa cinta pada dirimu, dan orang-orang di sekitarmu maka kehidupanmu akan sampai pada kesuksesan. Sadarilah bahwa cinta ibarat pelita di tengah kegelapan. Bila engkau membawa pelita tersebut maka manusia akan berkumpul di sisimu.

Sumber: majalah Elfata edisi 07.vol12 hal 82

Tuesday 7 August 2012

Sukses, Kaya, & Cinta


part 3

SETELAH KALIMAT TERUCAP
Seorang pria telah bertengkar dengan tetangganya. Ia pun mengucapkan perkataan jelek yang menyakiti hati tetangganya. Meski demikian, masih saja rasa dongkol mendekam di hatinya. Akhirnya, ia menemui dan bermusyawarah dengan seorang yang shalih tentang masalah tersebut. Orang shalih tadi meminta pria tersebut untuk membawa karung berisi bulu ayam. Kemudian ia diminta untuk menebarkan bulu ayam tersebut di udara saat angin berhembus sangat kencang. Setelah itu pria tadi diminta untuk mengumpulkan bulu-bulu yang tertiup angin tadi dan memasukkannya ke dalam karung semula… pria tersebut tidak mampu mengumpulkannya dan pulang dengan membawa karung kosong.
Maka orang shalih itu berkata,
“sebuah kalimat bila telah engkau ucapkan maka engkau tidak bisa menariknya kembali padahal bekasnya akan terus ada. Jika kalimat tersebut baik maka engkau akan mendapat kebaikan, namun bila buruk maka engkau akan memperoleh balasannya. Bahaya dari ucapan buruk tadi akan terus ada, kecuali jika engkau mau meminta maaf. Maka datangilah tetanggamu dan mintalah maaf padanya. ”

Sumber: majalah Elfata edisi 07.vol12 hal 82


Saturday 4 August 2012

Sukses, Kaya, & Cinta

part 2


MERUBAH DUNIA
Seorang kakek bercerita tentang dirinya. “Dahulu aku punya cita-cita untuk merubah dunia. Saat itu umurku 20 tahun. Namun kemudian aku dapatkan kenyataan bahwa sangat sulit untuk merubah dunia. Maka ketika umur 40 tahun aku berganti cita-cita untuk bisa merubah negaraku. Ini pun kurasakan begitu sulit dan berat untuk direalisasikan. Oleh karena itu aku berusaha keras dengan segala kemampuanku untuk bisa melakukan perubahan pada kotaku, saat aku berumur 60 tahun. Sulit juga ternyata. Maka ketika berumur 80 tahun aku pun berganti cita-cita lagi, yaitu merubah keluargaku.”
Dan kini setelah sedemikian tua…aku temukan kenyataan bahwa sesuatu yang mungkin aku rubah adalah diri sendiri”. Jika hal ini kulakukan sejak dahulu maka aku akan mampu merubah keluargaku, kemudian kotaku, dan berikutnya negaraku.
Jangan pernah remehkan perkara yang terlihat sepele dan kecil atau engkau mengambil langkah yang jauh padahal engkau belum melangkah pada jalan yang dekat. Bila engkau ingin hidup bahagia di dunia maka mencoba untuk merubah dunia setelah engkau berusaha membenahi dan merubah dirimu sendiri.
Allah berfirman yang artinya,
yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Pendengar lagi Maha Pengetahui.” (Al Afal: 53)



Sumber: majalah Elfata edisi 07.vol12 hal 82

Wednesday 1 August 2012

Sukses, Kaya, & Cinta


Part 1

Nilai kesuksesan bukan pada keadaan puncak yang diperoleh oleh seseorang. Namun ia merupakan hasil dari aktivitas yang engkau cintai, dan interaksi antara dirimu dengan orang lain secara jujur. Mewujudkan kebahagiaan dimungkinkan dengan menyintai aktivitas yang kamu lakukan, dan menghadapi masa depan dengan penuh kesiapan dan tanpa rasa takut. Merealisasikan kebahagiaan adalah dengan penerimaan terhadap dirimu hari ini.
        Kebahagiaan bisa diperoleh dengan menyintai dirimu sendiri dengan segala kelebihan yang kamu miliki. Kenalilah juga kekurangan dan kesalahan-kesalahanmu, bukan dalam rangka memberikan udzur dan terlena dengan kesalahan. Demikian juga jangan sampai menjadikan dirimu sendiri. Kisah-kisah berikut, akan memberikan sebagian gambaran tentang kesuksesan yang sebenarnya.

DUKA TANPA KATA