MERUBAH DUNIA
Seorang kakek bercerita tentang dirinya. “Dahulu aku punya cita-cita
untuk merubah dunia. Saat itu umurku 20 tahun. Namun kemudian aku dapatkan
kenyataan bahwa sangat sulit untuk merubah dunia. Maka ketika umur 40 tahun aku
berganti cita-cita untuk bisa merubah negaraku. Ini pun kurasakan begitu sulit
dan berat untuk direalisasikan. Oleh karena itu aku berusaha keras dengan
segala kemampuanku untuk bisa melakukan perubahan pada kotaku, saat aku berumur
60 tahun. Sulit juga ternyata. Maka ketika berumur 80 tahun aku pun berganti cita-cita
lagi, yaitu merubah keluargaku.”
Dan kini setelah sedemikian tua…aku temukan kenyataan bahwa sesuatu yang
mungkin aku rubah adalah diri sendiri”. Jika hal ini kulakukan sejak dahulu
maka aku akan mampu merubah keluargaku, kemudian kotaku, dan berikutnya
negaraku.
Jangan pernah remehkan perkara yang terlihat sepele dan kecil atau
engkau mengambil langkah yang jauh padahal engkau belum melangkah pada jalan
yang dekat. Bila engkau ingin hidup bahagia di dunia maka mencoba untuk merubah
dunia setelah engkau berusaha membenahi dan merubah dirimu sendiri.
Allah berfirman yang artinya,
“yang
demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan
merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, pada
diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Pendengar lagi Maha
Pengetahui.” (Al Afal: 53)
Sumber: majalah Elfata edisi 07.vol12 hal 82
No comments:
Post a Comment