Wednesday 8 August 2012

Sukses, Kaya, & Cinta


part 4

TIGA ORANG KAKEK
Seorang wanita keluar dari rumahnya. Dilihatnya adalah tiga orang bkakek berjenggot putih yang duduk-duduk di halaman rumahnya.. saying, ia tidak mengenal tiga orang tersebut.
“Tampaknya, aku belum mengenal kalian, namun aku yakin kalian lapar. Aku harap kalian bersedia masuk rumah untuk makan.”
“Apakah pemilik rumahnya ada?” tanya mereka.
“Tidak ada, dia sedang pergi keluar,” jawab wanita tadi.
“Kalau begitu, kami tidak bisa masuk ke dalam,” kata mereka.
Sore harinya, saat suaminya pulang, ia memberi tahunya.
Mendengar hal tersebut, suaminya pun berkata, “Kalau begitu, suruh mereka masuk.”
Wanita tersebut keluar rumah dan menemui para kakek tadi serta meminta mereka untuk masuk.
“Kami tidak bisa masuk rumah secara bersama-sama. Kamu harus memilih salah satu diantara kami.”
“Kenapa demikian?” tanyanya.
“Karena yang ini namanya “Kaya”, sedangkan itu “Sukses”. Sedangkan aku bernama “Cinta”,” kata seorang dari mereka.
“Masuklah rumah kembali dan rundingkan dengan suamimu tentang siapa diantara kami yang boleh masuk,” kata salah seorang kakek.
Wanita tersebut pun masuk rumah dan berunding dengan suaminya.
“Wah, ini bagus sekali. Kalau begitu panggil saja “kaya” untuk masuk. Biarkan dia mengisi rumah ini dengan kekayaan!” kata sang suami.
Namun sang istri punya pendapat lain, “Kenapa kita tidak memanggil ‘sukses’ saja untuk masuk?”
Ternyata diskusi tersebut didengar oleh istri anak mereka yang ada di salah satu ruangan. Ia pun ikut memberikan saran. “Bukankah lebih baik kita memanggil ‘cinta’ saja untuk masuk rumah kita? Agar memenuhi rumah kita dengan cinta?”
“Ya, kita pakai usul menantu kita saja”, kata sang suami. Panggilah ‘cinta’ untuk menjadi tamu kita.
Wanita itu pun keluar dari rumah dan menemui para kakek. “Siapa diantara kalian yang bernama Cinta? Aku persilahkan dia masuk menjadi tamu kami.”
Sang kakek yang bernama ‘Cinta’ bangkit berdiri dan berjalan menuju rumah. Kedua temannya pun ikut bangkit dan berjalan menuju rumah.
Sang wanita terpana. “Aku hanya mengundang ‘cinta’ saja, kenapa kalian ikut masuk bersamanya?” tanya wanita pada ‘sukses’ dan ‘kaya’.
Kedua orang tua itu menjawab. “Kalau engkau memanggil ‘sukses’ atau ‘kaya’ saja, maka yang dua lagi akan tetap di luar. Namun karena engkau memanggil ‘cinta’ maka kemanapun dia pergi, kami akan mengikuti.”
Dimana terdapat rasa cinta, maka akan ditemukan ‘sukses’ dan ‘kaya’.
Oleh karena itu tanamlah rasa cinta pada dirimu, dan orang-orang di sekitarmu maka kehidupanmu akan sampai pada kesuksesan. Sadarilah bahwa cinta ibarat pelita di tengah kegelapan. Bila engkau membawa pelita tersebut maka manusia akan berkumpul di sisimu.

Sumber: majalah Elfata edisi 07.vol12 hal 82

Tuesday 7 August 2012

Sukses, Kaya, & Cinta


part 3

SETELAH KALIMAT TERUCAP
Seorang pria telah bertengkar dengan tetangganya. Ia pun mengucapkan perkataan jelek yang menyakiti hati tetangganya. Meski demikian, masih saja rasa dongkol mendekam di hatinya. Akhirnya, ia menemui dan bermusyawarah dengan seorang yang shalih tentang masalah tersebut. Orang shalih tadi meminta pria tersebut untuk membawa karung berisi bulu ayam. Kemudian ia diminta untuk menebarkan bulu ayam tersebut di udara saat angin berhembus sangat kencang. Setelah itu pria tadi diminta untuk mengumpulkan bulu-bulu yang tertiup angin tadi dan memasukkannya ke dalam karung semula… pria tersebut tidak mampu mengumpulkannya dan pulang dengan membawa karung kosong.
Maka orang shalih itu berkata,
“sebuah kalimat bila telah engkau ucapkan maka engkau tidak bisa menariknya kembali padahal bekasnya akan terus ada. Jika kalimat tersebut baik maka engkau akan mendapat kebaikan, namun bila buruk maka engkau akan memperoleh balasannya. Bahaya dari ucapan buruk tadi akan terus ada, kecuali jika engkau mau meminta maaf. Maka datangilah tetanggamu dan mintalah maaf padanya. ”

Sumber: majalah Elfata edisi 07.vol12 hal 82


Saturday 4 August 2012

Sukses, Kaya, & Cinta

part 2


MERUBAH DUNIA
Seorang kakek bercerita tentang dirinya. “Dahulu aku punya cita-cita untuk merubah dunia. Saat itu umurku 20 tahun. Namun kemudian aku dapatkan kenyataan bahwa sangat sulit untuk merubah dunia. Maka ketika umur 40 tahun aku berganti cita-cita untuk bisa merubah negaraku. Ini pun kurasakan begitu sulit dan berat untuk direalisasikan. Oleh karena itu aku berusaha keras dengan segala kemampuanku untuk bisa melakukan perubahan pada kotaku, saat aku berumur 60 tahun. Sulit juga ternyata. Maka ketika berumur 80 tahun aku pun berganti cita-cita lagi, yaitu merubah keluargaku.”
Dan kini setelah sedemikian tua…aku temukan kenyataan bahwa sesuatu yang mungkin aku rubah adalah diri sendiri”. Jika hal ini kulakukan sejak dahulu maka aku akan mampu merubah keluargaku, kemudian kotaku, dan berikutnya negaraku.
Jangan pernah remehkan perkara yang terlihat sepele dan kecil atau engkau mengambil langkah yang jauh padahal engkau belum melangkah pada jalan yang dekat. Bila engkau ingin hidup bahagia di dunia maka mencoba untuk merubah dunia setelah engkau berusaha membenahi dan merubah dirimu sendiri.
Allah berfirman yang artinya,
yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Pendengar lagi Maha Pengetahui.” (Al Afal: 53)



Sumber: majalah Elfata edisi 07.vol12 hal 82

Wednesday 1 August 2012

Sukses, Kaya, & Cinta


Part 1

Nilai kesuksesan bukan pada keadaan puncak yang diperoleh oleh seseorang. Namun ia merupakan hasil dari aktivitas yang engkau cintai, dan interaksi antara dirimu dengan orang lain secara jujur. Mewujudkan kebahagiaan dimungkinkan dengan menyintai aktivitas yang kamu lakukan, dan menghadapi masa depan dengan penuh kesiapan dan tanpa rasa takut. Merealisasikan kebahagiaan adalah dengan penerimaan terhadap dirimu hari ini.
        Kebahagiaan bisa diperoleh dengan menyintai dirimu sendiri dengan segala kelebihan yang kamu miliki. Kenalilah juga kekurangan dan kesalahan-kesalahanmu, bukan dalam rangka memberikan udzur dan terlena dengan kesalahan. Demikian juga jangan sampai menjadikan dirimu sendiri. Kisah-kisah berikut, akan memberikan sebagian gambaran tentang kesuksesan yang sebenarnya.

DUKA TANPA KATA

Tuesday 31 July 2012

Nasihat Ibrahim bin Adham

Wahai Warga Bashrah!
Hati Kalian Sudah Mati dalam Sepuluh Hal!
     Suatu ketika, Ibrahim bin Adham melewati sebuah pasar di kota Bashrah, lalu orang-orang mengerumuninya dan bertanya, ‘Wahai Abu Ishaq, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam kitab suci-Nya,
    “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan doamu”. (Q.S. Ghaafir: 10). Sementara kami selalu berdoa semenjak lama, tetapi tidak kunjung dikabulkan.’
Lalu, Ibrahim berkata,
‘Wahai warga Bashrah, hati kalian sudah mati dalam sepuluh hal :
  1. Kalian mengenal Allah, tetapi tidak mau menunaikan hak-Nya.
  2. Kalian membaca kitabullah, tetapi tidak mau mengamalkannya.
  3. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah shallAllahu ‘alayhi wa sallam, tetapi kalian meninggalkan sunnahnya.

Sunday 22 July 2012

nggak bisa melupakan Dia


nggak bisa melupakan Dia

Tanya:
Assalamu'alaikum , kak yulia yg dicintai ALLAH..
Aku pernah mengalami pacaran sekitar 2 bulan yang lalu dan itu yang pertama kali aku pacaran. tapi berkat majalah Elfata aku bisa menyadari kalau pacaran diharamkan oleh agama Islam. akhirnya aku memilih hubungan aku dengan dia menjadi teman saja, tapi ga ada yg berubah di anatara kami yg berubah cuma status kami yg dulunya pacaran kini menjadi ikatan teman. kami tetap menjalin komunikasi dan berjanji untuk tidak pacaran lagi. tapi ternyata dia malah menghianati aku serta janjinya, dia punya teman wanita yang mengaku pacar dia. hati aku sangat sakit serta kecewa ketika wanita itu mengatakan dia pacaran dengan laki-laki itu/si dia. akhirnya kami nggak ada hubungan apa-apa lagi. tapi masalahnya sampai sekarang aku ga bisa ngelupain dia. bahkan dia sering aku mimpikan. dia tidak bisa hilang dalam ingatanku. kak aku harus bagaimana??? satu lagi kak, apa termasuk dosa jika menjalani hubungan serius dengan seseorang walaupun bukan jalinan pacaran??? syukran kak . wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh.
Aty

Jawab:

Saturday 21 July 2012

Kiat-Kiat Meninggalkan Lagu & Musik

Kiat-Kiat Meninggalkan Lagu & Musik


Oleh: Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas -hafizhahullah-

Ada beberapa kiat agar kita dapat meninggalkan kebiasaan mendengarkan lagu dan musik, diantara kiat tersebut adalah:

1. Bertaubat kepada Allah dengan taubat yang ikhlas, jujur dan benar.

2. Berdoa kepada Allah agar diberikan taufik dan kemudahan untuk meninggalkan lagu dan musik.

3. Menjauhkan diri untuk tidak mendengarkan lagu dan musik, baik yang dimainkan di radio, televisi maupun dari selain keduanya, terlebih lagi lagu-lagu yang cabul dan diiringi musik.

Friday 13 July 2012

benarkah Musik, Lagu, Nyanyian itu Haram?


Benarkah Musik,Lagu,Nyanyian itu Haram? [Hukum Musik]



Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarokatuh,
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين

'Innalhamdalillaah, nahmaduhu wanasta’inuhu, wanastaghfiruh. Wana’udzubillaahiminsyururi anfusina waminsyay yiati a’malina, may yahdihillahu fala mudzillalah, wamay yut’lil fala hadziyalah. Asyhadu alailahaillallahu wah dahula syarikalah wa assyhadu anna muhammadan ‘abduhu warosuluh.Salallahu'alaihi wa 'ala alihi wa sahbihi wa man tabi'ahum bi ihsanin illa yaumiddiin'.

Fainna ashdaqal hadits kitabaLLAH wa khairal hadyi hadyu Muhammad Salallahu'alaihiwassalam, wa syarral ‘umuri muhdatsatuha, Wa kullu muhdatsatin bid’ah wa kullu bid’atin dhalalah wa kullu dhalalatin fin nar… Ammaba’du



'hati-hatilah saat saudara merasa bahagia,nyaman,khusyu',tenang dan lebih rajin dalam beribadah NAMUN bukan karena Al-Qur'an dan Sunnah Rasulalloh Salallohu'allaihiwassalam.Karena bukan tidak mungkin,rasa bahagia,tenang,khusyu' yang saudara rasakan hanyalah 'rekayasa' dari talbis Iblis dan tipuan syetan yang merupakan musuh kita yang benar-benar nyata.'
Islam adalah kebutuhan fitrah manusia,Islam diturunkan bukan untuk menghibur seorang hamba,Islam diturunkan bukan pula untuk mengasah kreatifitas seseorang dalam seni,Islam diturunkan bukan untuk agar seorang hamba Allah dapat bernyanyi,Islam ini tentu diturunkan bukan untuk menciptakan riya(selalu ingin dipuji) dan Islam diturunkan bukan untuk dijadikan sebagai profesi dan gaya hidup.

Islam diturunkan untuk menguji serta akan menyelamatkan jin dan manusia bagi mereka yang benar-benar menginginkan sebuah keselamatan dan kebahagiaan,baik di dunia maupun di akhirat. Kenali fitrah hidup ini saudaraku,ketahuilah bahwatanda-tanda orang yang beriman salah satunya adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya.Bukan dalam arti bermanfaat untuk memenuhi hawa nafsu kebutuhan pribadinya melainkan 'bermanfaat' untuk keselematan di dunianya terlebih untuk di akhiratnya kelak.

Apakah Musik Itu Memang Haram?


Sudah banyak dalil baik dari A-Qur'an maupun Hadits yang menjelaskan tentang keharaman musik,dan hal ini saya pastikan bahwa pengharaman musik sama sekali tidak bertentangan dengan kebutuhan rohani yang 'sehat' dari seorang hamba Allah. Jikalaupun ada yang mengatakan:

'saya hidup dari musik,saya dapat mendekatkan diri pada Tuhan melalui musik,bahkan dengan dan dari musik inilah saya mendapatkan hidayah dalam mengenal Islam,saya sudah cukup merasa tenang dan dengan musik saya lebih khusyuk dalam beribadah'

Friday 24 February 2012

Inilah Syarat Kalimat Tauhidmu (Bagian 1)


Menjadi insan yang bertauhid adalah dambaan bagi setiap hamba yang beriman. Karena senantiasa berada di atas kalimat tauhid adalah puncak kenikmatan dan kebahagiaan. Bagaimana tidak? Karena tauhid merupakan kunci penyelamat kehidupan seorang hamba di dunia menuju alam akhirat. Di dunia dia bahagia karena terlepas dari penghambaan diri kepada selain Allah, dan di akhirat dia bahagia karena berhak untuk mendapatkan surga. Sebagaimana hadits dari ‘Ubadah Ibnu Shamitradhiyallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwasannya Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya, dan bahwasannya ‘Isa adalah hamba dan utusan-Nya dan kalimat-Nya yang Dia sampaikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, dan (dia juga bersaksi) bahwa surga itu benar adanya dan neraka itu benar adanya, maka Allah akan memasukkan dirinya ke dalam surga berapapun amal yang telah diperbuatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wednesday 8 February 2012

Saatnya Meninggalkan Musik


Siapa saja yang hidup di akhir zaman, tidak lepas dari lantunan suara musik atau nyanyian. Bahkan mungkin di antara kita –dulunya- adalah orang-orang yang sangat gandrung terhadap lantunan suara seperti itu. Bahkan mendengar lantunan tersebut juga sudah menjadi sarapan tiap harinya. Itulah yang juga terjadi pada sosok si fulan. Hidupnya dulu tidaklah bisa lepas dari gitar dan musik. Namun, sekarang hidupnya jauh berbeda. Setelah Allah mengenalkannya dengan Al haq (penerang dari Al Qur’an dan As Sunnah), dia pun perlahan-lahan menjauhi berbagai nyanyian. Alhamdulillah, dia pun mendapatkan ganti yang lebih baik yaitu dengan kalamullah (Al Qur’an) yang semakin membuat dirinya  mencintai dan merindukan perjumpaan dengan Rabbnya.
Lalu, apa yang menyebabkan hatinya bisa berpaling kepada kalamullah dan meninggalkan nyanyian? Tentu saja, karena taufik Allah kemudian siraman ilmu. Dengan ilmu syar’i yang dia dapati, hatinya mulai tergerak dan mulai sadarkan diri. Dengan mengetahui dalil Al Qur’an dan Hadits yang membicarakan bahaya lantunan yang melalaikan, dia pun mulai meninggalkannya perlahan-lahan. Juga dengan bimbingan perkataan para ulama, dia semakin jelas dengan hukum keharamannya.
Alangkah baiknya jika kita melihat dalil-dalil yang dimaksudkan, beserta perkataan para ulama masa silam mengenai hukum nyanyian karena mungkin di antara kita ada yang masih gandrung dengannya. Maka, dengan ditulisnya risalah ini, semoga Allah membuka hati kita dan memberi hidayah kepada kita seperti yang didapatkan si fulan tadi. Allahumma a’in wa yassir (Ya Allah, tolonglah dan mudahkanlah).
Beberapa Ayat Al Qur’an yang Membicarakan “Nyanyian”
Pertama: Nyanyian dikatakan sebagai “lahwal hadits” (perkataan yang tidak berguna)

Monday 16 January 2012

‎''ANDAI HARI INI AKU DIMAKAMKAN"

‎''ANDAI HARI INI AKU DIMAKAMKAN"
( Untuk Direnungkan ) 

Hari ini ku mati,
Perlahan...
Tubuhku ditutup tanah.
Perlahan...
Semua pergi meninggalkanku...

Masih terdengar jelas langkah² terakhir mereka,
Aku sendirian,
Di tempat gelap yg tak pernah terbayang,
Sendiri,
Menunggu pertanyaan malaikat...

Belahan hati,
Belahan jiwa pun pergi.
Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain.
Aku bukan siapa² lagi bagi mereka...

Sanak keluarga menangis,
Sangat pedih,
Aku pun demikian,
Tak kalah sedih...

Tetapi aku tetap sendiri,
Disini, menunggu perhitungan.
Menyesal sudah tak mungkin.
Tobat tak lagi dianggap,
Dan maaf pun tak bakal didengar,
Aku benar² harus sendiri...

Ya ALLAH jika Engkau beri aku 1 lagi kesempatan,
jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milikMU,
Untuk aku perbaiki diriku,
Aku ingin memohon maaf pada mereka...

Yg selama ini telah merasakan zalimku,
Yg selama ini sengsara karena aku,
Tersakiti karena aku...

Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yg telah kukumpulkan,
Yg bahkan kumakan,
Yaa ALLAH Beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
Untuk berbakti kepada ayah & ibu tercinta...

Teringat kata² kasar & keras yg menyakitkn hati mereka,
Maafkan aku ayah & ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu,

Beri juga ya ALLAH aku waktu untuk berkumpul dgn keluargaku,
Menyenangkan saudara²ku..
Untuk sungguh² beramal soleh.

Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu lebih lama lagi..
Begitu menyesal diri ini.
Kesenangan yg pernah kuraih dulu,
Tak ada artinya sama sekali...

Mengapa kusia²kan waktu hidup yg hanya sekali itu...?
Andai aku bisa putar ulang waktu itu...

Aku dimakamkan hari ini
Dan ketika semua menjadi tak termaafkan
Dan ketika semua menjadi terlambat
Dan ketika aku harus sendiri...
Untuk waktu yg tak terbayangkan sampai yaumul hisab & dikumpulkan di Padang Masyar...

Ya RABB sampaikan salamku utk sahabatku yg selalu mengingatkanku akan hari terakhirku didunia



http://www.facebook.com/pages/KATA-KATA-HIKMAH

Saturday 14 January 2012

Shalat Dhuha

Shalat Dhuha


Allah Subhanahu wa Ta'ala mensyariatkan shalat-shalat sunnah untuk menyempurnakan ibadah shalat wajib yang terkadang tidak dapat sempurna pahalanya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
"Sungguh, amalan hamba yang pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya. Apabila bagus maka ia telah beruntung dan sukses, dan bila rusak maka ia telah rugi dan menyesal. Apabila shalat wajibnya kurang sedikit, maka Rabb 'Azza wa Jalla berfirman, 'Lihatlah, apakah hamba-Ku itu memiliki shalat tathawwu' (shalat sunnah)!' Lalu, dengannya disempurnakanlah kekurangan yang ada pada shalat wajibnya tersebut, kemudian seluruh amalannya diberlakukan demikian." (Hr. at-Tirmidzi)
Di antara perkara yang disyariatkan adalah shalat dhuha.

Keutamaan Shalat Dhuha

Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
Keutamaan pertama, mencukupkan sedekah sebanyak persendian manusia, yaitu tiga ratus enam puluh persendian, sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang berbunyi,
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
Dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau telah bersabda, "Setiap hari bagi setiap persendian dari salah seorang di antara kalian terdapat kewajiban untuk bersedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar makruf nahi munkar adalah sedekah. Semua itu tercukupkan dengan dua rakaat shalat yang dilakukan di waktu dhuha." (Hr. Muslim,Kitab Shalat al-Musafirin wa Qashruha, Bab Istihbab Shalat ad-Dhuha, no. 720)

Friday 13 January 2012

shalat

 
 

“Di hari kiamat, pertamakali yang akan diminta pertanggungjawaban dari seorang hamba adalah SHALAT. Jika shalatnya bagus, beruntung dan berhasillah ia, Jika shalatnya buruk, sungguh rugilah ia...”
(HR. Tirmidzi)

ORANG YANG BERHARAP NERAKA
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.”
(Q.S-Al-Mudatstsir : 42-43)
“Batas antara seseorang dengan syirik dan kufur adalah meninggalkan shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Perjanjian antara kami dengan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani)

ORANG YANG BERHARAP SURGA
“...dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. Yaitu, yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal didalamnya.”
(Q.S. Al-Mu’minun : 9-11)

Thursday 12 January 2012

pacaran lagi ?!


dakwatuna.com – Masih berbicara mengenai pacaran. Tak ada sesuatu yang Allah larang kecuali banyak mudharat yang terkandung di dalamnya. Salah satunya yaitu pacaran.
Seorang kawan pernah bercerita. Ia menceritakan bagaimana jauhnya perbedaan perilaku abangnya tatkala mengenal yang namanya pacaran.
Sebut saja namanya Lana, ia memiliki abang yang bernama Raka. Perbedaan usia keduanya hanya terpaut dua tahun, hal tersebut membuat  hubungan kakak beradik tersebut cukup dekat. Karena dua abang mereka sudah menikah dan bertempat tinggal yang lumayan jauh. Di rumah, Lana dan Raka adalah teman juga lawan. Kadangkala mereka akur, kadang pula mereka bertengkar. Tapi semua itu hanya romantika persaudaraan yang indah. Yang tak pernah Lana lupakan hingga kini ialah ketika abangnya mengajak Lana ke pameran buku yang sering di adakan di kawasan Senayan. Saat itu Lana masih kelas satu SMA dan abangnya kelas tiga SMA. Meskipun kala itu Lana menganggap kejadian itu biasa saja dan terkesan tanpa makna, namun kini Lana sangat merindukan hal itu.
Kini, Raka telah bekerja juga Lana. Bukan pekerjaan yang menjauhkan mereka dan membuat Lana merasa kehilangan sosok seorang abang di rumah. tapi semenjak Raka memulai hubungan pacaran, sikapnya jauh berbeda.
Hubungan Raka dengan pacarnya yang belum lama bisa membuat waktunya habis terbuang selain oleh pekerjaannya. Rumah seakan tempat singgah untuk Raka, hanya sekedar untuk makan dan tidur. Ibunya yang seorang ibu rumah tangga banyak menghabiskan waktunya di rumah, tapi hal itu tak membuatnya betah berlama-lama duduk bercerita dengan ibunya. Ibu yang melahirkannya, telah tergeser perannya oleh seseorang yang hanya bergelar pacar.
Bagi Lana, kini ia hanya seorang anak tunggal di rumah. Tak ada lagi cerita antara kakak adik yang bercanda atau  bertengkar. Sungguh, Lana sangat merindukan ketika ia dan abangnya pergi ke pameran buku, memilih buku-buku yang diminati. Abangnya yang dulu setia mengantarnya ke mana pun ia pergi. Menjaga Lana dan melindunginya. Abangnya sekarang bagai orang asing.
Lana yang sangat merasa perubahan tersebut menyimpan rasa benci dalam hatinya. Bukan benci terhadapnya abangnya, tetapi oleh jalur pacaran yang dipilihnya. Oleh orang-orang yang menjadi pelopor terjadinya pacaran. Sehingga menyebabkan hubungan saudara menjadi tak berarti oleh hubungan tak jelas yang berdalih untuk pengenalan pribadi.
Mungkin cerita Lana di atas hanya satu dari sekian kisah yang di rasakan oleh seorang adik yang merasa kehilangan kehadiran seorang saudara. Wujudnya hanya hadir  tapi tanpa ada sentuhan hati.
Seorang Lana yang memang paham akan buruknya hubungan dalam pacaran, namun tak mampu lagi untuk mempengaruhi Raka. Betapa bencinya Lana kini dengan pacaran dan ia tak mampu untuk berbuat banyak untuk menyampaikan bahwa pacaran itu bertentangan dengan syariat Islam. Bahwa dalam pacaran banyak terkumpul bermacam zina. Bahwa pacaran hanya bersifat egoisme semata.
Jika ada seseorang yang sangat baik pada pasangannya, itu belum menggambarkan sifat aslinya. Bisa jadi itu hanya topeng untuk menarik simpati pasangannya.
Bahwa pacaran hanya egoisme dua orang lawan jenis yang mengumbar maksiat di hadapan umum, di hadapan keluarga.
Andai saja, Raka-Raka lain membuka mata hatinya lebar-lebar, ada seorang adik yang kehilangan sosok seorang abang. Ada seonggok benci yang hadir tatkala ada seseorang yang tiba-tiba merebut perhatiannya, oleh sesuatu yang melanggar syariat.
Andai saja, Raka-Raka lain membuka mata hatinya lebar-lebar, ada seorang ibu yang merindukan kehadiran seorang anak sebagai penyejuk hatinya. Bukan lebih puas menghabiskan waktunya dengan pasangannya.
Andai saja, Raka-Raka lain membuka mata hatinya lebar-lebar, ada banyak generasi di bawahnya yang akan meniru perbuatannya hingga membuat hati orang lain terluka tanpa sadar. Akan ada tradisi dosa turun temurun. Akan ada penghalalan suatu bentuk keharaman akibat kebiasaan yang tak lagi di anggap asing.
Karena pacaran itu haram, apapun bentuknya, apapun namanya. Karena hanya ada pernikahan yang menjadi solusi yang Allah siapkan untuk para hambaNya untuk mencurahkan segala kebutuhan lahir dan batin manusia pada lawan jenisnya.
Allahua’lam.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/01/17385/pacaran-lagi/#ixzz1jFk7m1RV

Tuesday 10 January 2012

DIALOG MUSLIM DAN NASRANI (BAG.1)

Nasrani : “Boleh bertanya? Mengapa Rasul anda menikahi 11 atau 12 orang wanita? Ini menunjukkan bahwa ia adalah orang yang suka mengumbar nafsu (seks).”

Muslim : "Pertama, Tolong beritahu saya, orang yang menikah karena nafsu (seks) akan memilih gadis atau janda?"

Nasrani : "Ia akan memilih gadis."

Muslim : “Wanita pertama yang dinikahi Rasulullah adalah Khadijah binti Khuwailid yang berstatus janda dan berusia 40 tahun.
Kedua, pada usia berapakah nafsu seksual meledak-ledak?"

Nasrani : "Kurang lebih mulai dari usia 16 tahun sampai 40 tahun, sebagai usia kesempurnaan bagi kejantanan dan kematangan akal."

Muslim : "Rasul kami tidak menikah dengan wanita lain setelah Khadijah, kecuali setelah usia beliau mencapai 50 tahun. Jadi, masalahnya adalah untuk kepentingan penetapan syari’at dan hikmah, bukan syahwat/nafsu.”

Nasrani : "Baiklah... Jika bukan syahwat, kenapa harus menikahi wanita sebanyak itu, 11 atau 12 wanita? Kenapa tidak satu, dua atau empat?"

Muslim : "Kenapa anda mempermasalahkan Rasul kami? Sedangkan Rasul2 kalian tidak kalian permasalahkan juga?!
Bukankah anda beriman kepada Nabi Sulaiman? Padahal dalam kitab suci kalian disebutkan bahwa Nabi Sulaiman beristrikan 1000 orang wanita. (Disebutkan di dalam I Raja-Raja [11:2,3]: "...Hati Solomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. Ia mempunyai tujuh ratus istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik...").
Begitu juga dengan Nabi kalian yaitu Rehabeam yang memiliki 78 istri. (Disebutkan dalam II Tawarikh: "Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih daripada semua istri dan gundiknya, ia mengambil delapan belas istri dan enam puluh gundik...").
Maka bandingkanlah dengan jumlah istri dari Rasul kami yang hanya berjumlah 12 orang, mana yang terbanyak?
Bagaimana anda mencela poligami Nabi kami dan mencacinya? Dan anda menganggap ini adalah aib dari kedudukan kenabian? Sementara kitab kalian sendiri telah menyebutkan poligami dari Nabi-nabi besar kalian, dan kalian menganggapnya wajar?!"

Nasrani : "Hmm...Lalu kenapa juga Rasul anda menikahi gadis dibawah umur, yaitu Aisyah yang dinikahi pada usia 6 atau 9 tahun? Bukankah itu adalah aib juga?"

Muslim : Bagaimana halnya dengan kehidupan kalian sendiri, yang mana wanita2 kalian telah banyak melakukan hubungan intim diluar nikah pada usia dibawah sepuluh tahun? Hal ini sudah diakui oleh berbagai media. Lantas kenapa anda mempermasalahkan Nabi kami yang menikahi wanita dibawah umur, sedangkan wanita2 kalian sendiri sangat banyak yang melakukan perzinahan dibawah umur? Mana yang lebih aib?"

Nasrani : "Anggaplah wanita2 kami adalah oknum, jadi tidak bisa dijadikan landasan. Adapun Nabi anda adalah seorang yang suci dan mulia, tapi berbuat seperti itu? Lihatlah perbedaan usia yang sangat jauh tatkala Nabi anda menikahi Aisyah yang baru berusia 6 tahun sedangkan Nabi anda berusia 50 tahun, selisih 44 tahun!!"

Muslim : "Apakah anda lupa atau tidak tahu terhadap sejarah Maria 'Si perawan suci'? Pada usia berapa dia menikah di dalam sejarah kalian?
Maria menikah dengan Yoseph ketika usia 12 tahun! Bukankah itu juga dibawah umur?? Sedangkan Yoseph waktu itu sudah berusia 89 tahun (disebutkan dalam Ensiklopedi Katolik). Usia mereka selisih 77 tahun!! Perbedaan yang sangat jauh sekali dibandingkan dengan Nabi kami."

Nasrani : "Baiklah... Kami menyerah pada anda dalam konteks Nabi anda, lalu mengapa anda (umat Islam) menikahi 4 orang wanita? Ini adalah penghinaan bagi wanita?!”

Muslim : "Masyarakat Barat sekarang ini, seorang laki-laki menikahi satu orang wanita saja, tetapi berhubungan intim secara ilegal (haram) atau selingkuh dengan sejumlah wanita, baik teman maupun pacar gelap. Data statistik kontemporer di Barat menunjukkan bahwa populasi wanita lebih banyak daripada laki-laki. Hubungan intim yang dilakukan laki-laki membuat kaum wanita hanya sebagai tempat pelampiasan nafsu saja. Lalu setelah si laki-laki menyalurkan libidonya, maka si wanita menjadi tidak berharga lagi baginya. Penghinaan terhadap wanita seperti apa yang lebih dahsyat dari itu?!
Sedangkan agama kami mengharuskan kami untuk memperlakukan semua istri secara ma’ruf (baik) dan memberikan hak-hak mereka secara adil. Selain itu, wanita juga harus diposisikan sebagai bagian dari laki-laki, karena wanita adalah rumahnya, tempat tinggalnya dan pakaiannya. Itu adalah ikatan yang kuat di mana wanita dapat menemukan kehormatannya dan merealisasikan kewanitaannya. Jadi, manakah yang lebih agung dan lebih mulia, wahai para dokter sekalian?!”

Nasrani : ....(glek...!)

http://gizanherbal.wordpress.com/2012/01/07/dialog-muslim-dan-nasrani-bag-1/

Friday 6 January 2012

Ruginya Tidur Setelah SUbuh


Ruginya Tidur Setelah SUbuh

by http://muslimah.or.id on Sunday, August 14, 2011 

at 7:57am

Bismillah, wasshalatuwassalaamu ‘ala rasulillah wa ‘ala aalihi waman tabi’ahu biihsan ila yaumiddiin…

Ramadan telah tiba kita bersyukur kepada Allah ta’ala karena diberi kesempatan untuk bertemu dengan  bulan yang mulia ini dan menimba pahala yang banyak di dalamnya, karena itu, hendaknya kita manfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin. Hanya saja ada satu kebiasaan buruk yang menjamur, terutama di bulan Ramadhan. Kebiasaan itu adalah tidur di waktu pagi. Ada banyak hal yang menjadi sebab kita tidur pagi. Diantaranya karena sebagian kita tidak terbiasa bangun untuk sahur atau karena sahur terlalu dini di tengah malam atau karena makan sahur terlalu banyak, dan sebab lainnya. Lalu  apakah kerugian tidur diwaktu pagi? Mari kita simak  tulisan barikut.

    Kehilangan barakah pagi hari

Sebagaimana terdapat dalam Sunan Tirmidzi dan Sunan Abu Daud dan lainnya dari hadis Sakhr bin Wada’ah al Ghamidi radliyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka”. Ini adalah doa yang agung yang  Rasulullah panjatkan agar umatnya memberi perhatian yang besar kepada waktu pagi.¹

    Bisa ketinggalan waktu shalat subuh

Tidak sedikit dari kita tidur setelah sahur sehingga hal ini bisa menyebabkan ketinggalan jamaah shalat subuh (bagi laki-laki) atau bahkan kehilangan waktu shalat subuh.

    Menyelisihi kebiasaan para salaf

Sebagian ulama salaf membenci tidur setelah shalat subuh.

Dari ‘Urwahin bin Zubair, beliau mengatakan, “Dulu Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi”

Urwah mengatakan, “Sungguh jika aku mendengar bahwa  seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”. [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no 25442 dengan sanad yang sahih].

Yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat adalah setelah mereka melaksanakan shalat subuh  mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.

Dari Sammak bin Harb, aku bertanya kepada Jabir bin Samurah, “Apakah anda sering menemani duduk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. jawaban Jabir bin Samurah, “Ya, sering. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah meninggalkan tempat beliau menunaikan shalat shubuh hingga matahari terbit. Jika matahari telah terbit maka beliau pun bangkit meninggalkan tempat tersebut. Terkadang para sahabat berbincang-bincang tentang masa jahiliah yang telah mereka lalui kemudian mereka tertawa-tawa sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum-senyum saja mendengarkan hal tersebut” (HR Muslim).

Skakhr al Ghamidi mengatakan, “Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika mengirim pasukan perang adalah mengirim mereka di waktu pagi”.

Shakhr al Ghamidi adalah seorang pedagang. Kebiasaan beliau jika mengirim ekspedisi dagang adalah memberangkatkannya di waktu pagi. Akhirnya beliau pun menjadi kaya dan mendapatkan harta yang banyak. Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah namun ada salah satu perawi yang tidak diketahui. Akan tetapi hadits ini memiliki penguat dari Ali, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dll.²

    Membuat malas dan melemahkan badan

Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur, beliau menyatakan bahwa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan, : “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.” (Miftah Daris Sa’adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.³

    Pagi adalah waktu dibaginya rizki

Imam Ibnul Qayyim mengatakan dalam kitabnya Zaadul Ma’aad, bahwasannya orang yang tidur di pagi hari akan menghalanginya dari mendapatkan rizki. Karena waktu subuh adalah waktu di mana makhluk mencari rizkinya, dan pada waktu tersebut Allah membagi rizki para makhluk.

Dan beliau menukil dari Ibn ‘Abbas radliyallahu ‘anhu bahwasannya dia melihat anaknya tidur di waktu pagi maka ia berkata kepada anaknya ‘bangunlah engkau! Apakah kamu akan tidur sementara waktu pagi adalah waktu pembagian rezki? ¹

Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang shalih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barakah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah).³

Semoga Allah selalu memberi taufiq dan hidayahnya kepada kita semua.

Wa shallaatu wassalaam ‘ala anbyai wal mursaliin wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin

http://muslimah.or.id/ramadhan/ruginya-tidur-setelah-subuh.html

Wednesday 4 January 2012

Sepuluh Amal Penghapus Dosa



والمؤمن اذا فعل سيئة فان عقوبتها تندفع عنه بعشرة أسباب
Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Jika seorang mukmin melakukan kemaksiatan maka hukuman akibat maksiat tersebut bisa tercegah dengan sepuluh sebab.
أن يتوب فيتوب الله عليه فان التائب من الذنب كمن لاذنب له
Pertama, mukmin tersebut bertaubat sehingga Allah menerima taubatnya karena sesungguhnya orang yang bertaubat dari suatu dosa itu bagaikan orang yang tidak pernah melakukannya.
او يستغفر فيغفرا له
Kedua, atau dia memohon ampun kepada Allah dengan lisannya sehingga Allah mengampuninya.
او يعمل حسنات تمحوها فان الحسنات يذهبن السيئات
Ketiga, atau dia melakukan amal kebajikan yang bisa menghapus kemaksiatannya karena sesungguhnya amal kebajikan itu menghapus dosa amal keburukan.
او يدعو له اخوانه المؤمنون ويستغفرون له حيا وميتا
Keempat, atau didoakan dan dimohonkan ampunan kepada Allah oleh saudaranya sesama orang beriman baik ketika dia masih hidup ataupun setelah meninggal dunia.

Tuesday 3 January 2012

Sabar Selalu Dibutuhkan


Satu kejujuran terkadang menimbulkan rintangan dan cobaan. Memang demikianlah Allah senantiasa menguji hamba-Nya dengan rintangan dan cobaan untuk menjelaskan mana yang benar-benar jujur dan yang dusta. Lihatlah firman Allah,
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut [29]:2-3).
Nah untuk menghadapi cobaan dan rintangan itu membutuhkan kesabaran. Lihat aja ketika ujian akhir negara (UAN) kalo ingin jujur ada aja perasaan takut gagal, sehingga banyak yang tergoda untuk “main mata”. Menghadapi ujian masuk sekolah kalau tidak sabar-sabar bisa berbuat nekad. Belum lagi melihat hasilnya wah bisa-bisa kalah sebelum melihatnya. Tanpa kesabaran seorang bisa bunuh diri minum racun karena tidak lulus ujian negara.
Sabar merupakan hal yang vital dan dibutuhkan dalam kehidupan anak manusia di dunia ini. Oleh karena itu, Allah perintahkan kita untuk menjadikannya sarana yang membantu dalam mengarungi samudera kehidupan yang berat dan penuh cobaan dalam firman-Nya (yang artinya),
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah:153).